Hukum Mendoakan Orang Kafir

on Friday, July 4, 2014
Assalamu 'Alaikum Wr. Wb.
Di kesempatan kali ini,saya akan membahas tentang HUKUM MENDOAKAN ORANG KAFIR Dalam Islam, baik yang masih hidup,maupun sudah meninggal.

Mendoakan orang kafir dapat diperinci menjadi 4, yaitu :

1.Mendoakan orang kafir tersebut agar mendapatkan Hidayah dari Allah.

Para Ulama sepakat akan bolehnya mendoakan orang kafir mendapatkan hidayah Allah Swt. Salah satu dalilnya yaitu sebagai berikut :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَدِمَ الطُّفَيْلُ وَأَصْحَابُهُ فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ دَوْسًا قَدْ كَفَرَتْ وَأَبَتْ، فَادْعُ اللَّهَ عَلَيْهَا! فَقِيلَ: هَلَكَتْ دَوْسٌ! فَقَالَ: اللَّهُمَّ اهْدِ دَوْسًا وَائْتِ بِهِمْ!ـ

Abu Huroirah -rodliallohu anhu- mengatakan: (Suatu hari) At-Thufail dan para sahabatnya datang, mereka mengatakan: “ya Rosululloh, Kabilah Daus benar-benar telah kufur dan menolak (dakwah Islam), maka doakanlah keburukan untuk mereka! Maka ada yg mengatakan: “Mampuslah kabilah Daus”. Lalu beliau mengatakan: “Ya Allah, berikanlah hidayah kepada Kabilah Daus, dan datangkanlah mereka (kepadaku). (HR. Bukhori 2937 dan Muslim 2524, dg redaksi dari Imam Muslim)

Hadist yang satu ini juga menunjukan bahwa bolehnya mendoakan orang kafir agar mendapatkan hidayah Allah :

عَنْ أَبِي مُوسَى رضي الله عنه، قَالَ: كَانَ الْيَهُودُ يَتَعَاطَسُونَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْجُونَ أَنْ يَقُولَ لَهُمْ يَرْحَمُكُم اللَّهُ، فَيَقُولُ: يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ

Abu Musa -rodliallohu anhu- mengatakan: “Dahulu Kaum Yahudi biasa berpura-pura bersin di dekat Nabi -shollallohu alaihi wasallam-, mereka berharap beliau mau mengucapkan doa untuk mereka “yarhamukalloh (semoga Allah merahmati kalian)”, maka beliau mengatakan doa: “yahdikumulloh wa yushlihabalakum (semoga Allah memberi hidayah kepada kalian, dan memperbaiki keadaan kalian)” (HR. Tirmidzi 2739 , dan yg lainnya, dishohihkan oleh Syeikh Albani)

2.Mendoakan kebaikan dalam perkara di Dunia.

Hal ini juga dibolehkan karena adanya contoh dari Rasulullah Saw. dalam mendoakan orang yahudi. Berikut hadistnya :

يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ

“Semoga Allah memberi kalian hidayah, dan memperbaiki keadaan kalian

ada juga persetujuan Rasulullah Saw. dalam hal ini :

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ قَالَ: بَعَثَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَرِيَّةٍ فَنَزَلْنَا بِقَوْمٍ، فَسَأَلْنَاهُمُ القِرَى فَلَمْ يَقْرُونَا، فَلُدِغَ سَيِّدُهُمْ فَأَتَوْنَا فَقَالُوا: هَلْ فِيكُمْ مَنْ يَرْقِي مِنَ العَقْرَبِ؟ قُلْتُ: نَعَمْ أَنَا، وَلَكِنْ لاَ أَرْقِيهِ حَتَّى تُعْطُونَا غَنَمًا، قَالُوا: فَإِنَّا نُعْطِيكُمْ ثَلاَثِينَ شَاةً، فَقَبِلْنَا فَقَرَأْتُ عَلَيْهِ: الحَمْدُ لِلَّهِ سَبْعَ مَرَّاتٍ، فَبَرَأَ وَقَبَضْنَا الغَنَمَ، قَالَ: فَعَرَضَ فِي أَنْفُسِنَا مِنْهَا شَيْءٌ فَقُلْنَا: لاَ تَعْجَلُوا حَتَّى تَأْتُوا رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: فَلَمَّا قَدِمْنَا عَلَيْهِ ذَكَرْتُ لَهُ الَّذِي صَنَعْتُ، قَالَ: وَمَا عَلِمْتَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ؟ اقْبِضُوا الغَنَمَ وَاضْرِبُوا لِي مَعَكُمْ بِسَهْمٍ

Abu Said al-Khudri mengatakan: (Suatu saat) Rasululloh Saw. menugaskan kami dalam Sariyyah (pasukan kecil), lalu kami singgah di suatu kaum, dan kami meminta mereka agar menjamu kami tapi mereka menolaknya. Lalu pemimpin mereka terkena sengatan hewan, maka mereka mendatangi kami, dan mengatakan: “Adakah diantara kalian yg bisa meruqyah sakit karena sengatan Kalajengking?”. Maka ku jawab: “Ya, aku bisa, tapi aku tidak akan meruqyahnya kecuali kalian memberi kami kambing”. Mereka mengatakan: “Kami akan memberikan 30 kambing kepada kalian”. Maka kami menerima tawaran itu, dan aku bacakan kepada (pemimpin)nya surat Alhamdulilah sebanyak 7 kali, maka ia pun sembuh, dan kami terima imbalan (30) kambing.

Abu Sa’id mengatakan: Lalu ada sesuatu yg mengganjal di hati kami (dari langkah ini), maka kami mengatakan: “Jangan tergesa-gesa (dg imbalan kambing ini), sampai kalian mendatangi Rasululloh Saw-.

Abu sa’id mengatakan: Maka ketika kami mendatangi beliau, aku menyebutkan apa yg telah kulakukan. Beliau mengatakan: “Dari mana kau tahu, bahwa (Alfatihah) itu Ruqyah?, ambillah kambingnya dan berilah aku bagian darinya”. (HR. Tirmidzi [2063] dg redaksi ini, kisah ini juga diriwayatkan di dalam shohih Bukhori [2276] dan shohih Muslim [2201]).

Hadits ini menjelaskan bolehnya kita me-ruqyah orang kafir agar sakitnya sembuh, dan ini merupakan bentuk dari tindakan mendoakan kebaikan untuk mereka dalam urusan dunia.

3.Mendoakan agar diampuni dosanya saat meninggal dalam keadaan kafir.

Lain halnya dengan point 1 dan 2, Para Ulama sepakat bahwa hal ini HARAM. Dalil :


قال النووي رحمه الله : وأما الصلاة على الكافر والدعاء له بالمغفرة فحرام بنص القرآن والإجماع

Imam Nawawi -rohimahulloh- mengatakan: “Adapun menyolati orang kafir, dan mendoakan agar diampuni dosanya, maka ini merupakan perbuatan haram, berdasarkan nash Alqur’an dan Ijma’. (al-Majmu’ 5/120).

وقال ابن تيمية رحمه الله: إن الاستغفار للكفار لا يجوز بالكتاب والسنَّة والإجماع

Ibnu Taimiyah -rohimahulloh- juga mengatakan: Sesungguhnya memintakan maghfiroh untuk orang-orang kafir tidak dibolehkan, berdasarkan Alqur’an, Hadits, dan Ijma’. (Majmu’ul Fatawa 12/489)

Dan dalil paling tegas dalam masalah ini adalah firman Allah ta’ala :

مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ

Tidak sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman, memintakan ampun (kepada Allah) untuk orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni (neraka) Jahim. (at-Taubah: 113)

4.Mendoakan agar diampuni dosanya saat ia masih hidup di Dunia.

Hal ini dibolehkan dalam hadist :

قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بن مسعود: كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَحْكِي نَبِيًّا مِنْ الْأَنْبِيَاءِ ضَرَبَهُ قَوْمُهُ فَأَدْمَوْهُ وَهُوَ يَمْسَحُ الدَّمَ عَنْ وَجْهِهِ وَيَقُولُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِقَوْمِي فَإِنَّهُمْ لَا يَعْلَمُونَ

Abdullah bin Mas’ud mengatakan: “Seakan-akan aku sekarang melihat Nabi -shollallohu alaihi wasallam- bercerita tentang seorang Nabi, yg dipukul oleh kaumnya hingga bercucur darah, dan ia mengusap darah tersebut dari wajahnya, tp ia tetap mengatakan: “Ya Allah, ampunilah kaumku, karena sesungguhnya mereka itu tidak tahu”. (HR. Bukhori 3477).

Memang Hadits ini tidak tegas mengatakan bahwa Nabi yg mendoakan ampunan tersebut adalah Nabi Muhammad Saw.
Namun ada riwayat lain yg tegas mengatakan bahwa doa tersebut juga diucapkan oleh Nabi kita Muhammad Saw. kepada kaumnya yg masih kafir:

عن سهل بن سعد قال: شهدت النبي – صلى الله عليه وسلم – حين كُسِرت رباعِيتُهُ وجُرح وجهه وهُشمت البيضة على رأسه، وإني لأعرف من يغسل الدم عن وجهه، ومن ينقل عليه الماء، وماذا جعل على جرحه حتى رقأ الدم؛ كانت فاطمة بنت محمد رسول الله – صلى الله عليه وسلم – له تغسل الدم عن وجهه، وعلي- رضي الله عنه- ينقل الماء إليها في مِجنَّةٍ، فلما غسلت الدم عن وجه أبيها أحرقت حصيراً، حتى إذا صارت رماداً أخذت من ذلك الرماد، فوضعته على وجهه حتى رقأ الدم، ثم قال يومئذ: اشتد غضب الله على قوم كلموا وجه رسول الله – صلى الله عليه وسلم. ثم مكث ساعة، ثم قال: اللهم! اغفر لقومي؛ فإنهم لا يعلمون

Sahal bin sa’ad mengatakan: Aku telah menyaksikan Nabi -shollallohu alaihi wasallam- saat gigi serinya patah, wajahnya terluka, dan helm perang di kepalanya pecah… sungguh aku juga tahu siapa yg mencuci darah dari wajahnya, siapa yg mendatangkan air kepadanya, dan apa yg ditempatkan dilukanya hingga darahnya mampet… Adalah Fatimah putri Muhammad utusan Allah yg mencuci darah dari wajah, dan Ali -rodliallohu anhu- yg mendatangkan air dalam perisai… maka ketika Fatimah mencuci darah dari wajah ayahnya, dia membakar tikar, sehingga ketika telah menjadi abu, ia mengambil abu itu, lalu menaruhnya di wajah beliau, hingga darahnya mampet… ketika itu beliau mengatakan: “Telah memuncak kemurkaan Allah atas kaum yg melukai wajah Rosulullah”… lalu beliau diam sebentar, dan mengatakan: “Ya Allah ampunilah kaumku, karena sesungguhnya mereka itu tidak tahu”. (HR. Tobaroni, dan Syeikh Albani dalam Silsilah Shohihah [7/531] mengatakan: Sanadnya Hasan atau Shohih).

Diantara dalil dalam masalah ini adalah Mafhum Mukholafah dari firman Allah berikut:

مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ (*) وَمَا كَانَ اسْتِغْفَارُ إِبْرَاهِيمَ لِأَبِيهِ إِلَّا عَنْ مَوْعِدَةٍ وَعَدَهَا إِيَّاهُ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ أَنَّهُ عَدُوٌّ لِلَّهِ تَبَرَّأَ مِنْهُ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَأَوَّاهٌ حَلِيمٌ

Tidak sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman, memintakan ampun (kepada Allah) untuk orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni (neraka) jahim. Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya, tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri dari padanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun. (at-Taubah: 113-114)
Ayat ini mengaitkan “larangan memintakan ampun untuk Kaum Musyrikin”, dg keadaan “sesudah jelas bagi mereka bahwa orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka”. Sehingga sebelum jelas menjadi penghuni neraka, boleh di mintakan ampun… Dan telah shohih dari Ibnu Abbas, bahwa maksud dari firman Allah yg artinya: “Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah” adalah “setelah mati dalam keadaan kufur”.

Sehingga sebelum kematiannya, masih boleh dimintakan ampun.
Berikut Atsar dari Ibnu Abbas tersebut:

عن سعيد بن جبير قال : توفى أبو رجل ، وكان يهوديا ، فلم يتبعه ابنه ، فذكر ذلك لابن عباس ، فقال ابن عباس : وما عليه، لو غسله ، واتبعه ، واستغفر له ما كان حيا… ثم قرأ ابن عباس (فلما تبين له أنه عدو لله تبرأ منه) * يقول : لما مات على كفره

Sa’id bin Jubair mengatakan: Ada salah seorang ayah meninggal, dan dia seorang yahudi, sehingga putranya (yg muslim) tidak mengikuti (jenazah)nya, lalu hal itu diceritakan kepada Ibnu Abbas, maka beliau mengatakan: “Tidak sepatutnya ia melakukannya, (alangkah baiknya) apabila ia memandikannya, mengikuti (jenazah)nya, dan memintakan ampun baginya ketika masih hidup… kemudian Ibnu Abbas membaca ayat (yg artinya): “Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, ia pun berlepas diri darinya”, maksudnya: “ketika ia mati dalam keadaan kafir”. (Mushonnaf Abdurrozzaq 6/39).

Dan kesimpulan bolehnya memintakan ampun bagi orang-orang kafir selama masih hidup ini, juga banyak dinyatakan oleh para ulama, diantaranya:

Imam At-Thobari -rohimahulloh-, beliau mengatakan dalam tafsirnya:

وقد تأول قوم قول الله: {ما كان للنبي والذين آمنوا أن يستغفروا للمشركين ولو كانوا أولى قربى}… الآية، أن النهي من الله عن الاستغفار للمشركين بعد مماتهم، لقوله: {من بعد ما تبين لهم أنهم أصحاب الجحيم} وقالوا: ذلك لا يتبينه أحد إلا بأن يموت على كفره، وأما هو حي فلا سبيل إلى علم ذلك، فللمؤمنين أن يستغفروا لهم

Sekelompok ulama’ telah menafsiri firman Allah (yg artinya): Tidak sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman, memintakan ampun (kepada Allah) untuk orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya)… -hingga akhir ayat-; bahwa larangan dari Allah untuk memintakan ampun bagi kaum musyrikin adalah setelah matinya mereka (dalam keadaan kafir), karena firman-Nya (yg artinya): “sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni (neraka) jahim”. Mereka mengatakan: “alasannya, karena tidak ada yg bisa memastikan (bahwa dia ahli neraka), kecuali setelah ia mati dalam kekafirannya, adapun saat ia masih hidup, maka tidak ada yg bisa mengetahui hal itu, sehingga dibolehkan bagi Kaum Mukminin untuk memintakan ampun bagi mereka. (Tafsir Thobari 12/26)

Dan inilah pendapat yg dipilih oleh beliau dalam tafsirnya. (lihat Tafsir Thobari 12/28)
Imam Al-Qurtubi juga mengatakan dalam tafsirnya:

وَقَدْ قَالَ كَثِيرٌ مِنَ الْعُلَمَاءِ: لَا بَأْسَ أَنْ يَدْعُوَ الرَّجُلُ لِأَبَوَيْهِ الْكَافِرَيْنِ وَيَسْتَغْفِرَ لَهُمَا مَا دَامَا حَيَّيْنِ. فَأَمَّا مَنْ مَاتَ فَقَدِ انْقَطَعَ عَنْهُ الرَّجَاءُ فَلَا يُدْعَى لَهُ. قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: كَانُوا يَسْتَغْفِرُونَ لِمَوْتَاهُمْ فَنَزَلَتْ فَأَمْسَكُوا عَنِ الِاسْتِغْفَارِ وَلَمْ يَنْهَهُمْ أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْأَحْيَاءِ حَتَّى يَمُوتُوا

Banyak ulama mengatakan: Tidak mengapa bagi seorang (muslim) mendoakan kedua orang tuanya yg kafir, dan memintakan ampun bagi keduanya selama mereka masih hidup. Adapun orang yg sudah meninggal, maka telah terputus harapan (untuk diampuni dosanya). Ibnu Abbas mengatakan: “Dahulu orang-orang memintakan ampun untuk orang-orang mati mereka, lalu turunlah ayat, maka mereka berhenti dari memintakan ampun. Namun mereka tidak dilarang untuk memintakan ampun bagi orang-orang yg masih hidup hingga mereka meninggal”. (Tafsir Qurtubi 10/400)
Inilah pendapat paling kuat dalam masalah ini, karena bersandarkan dalil dari Alqur’an, Hadits, dan Perkataan Shahabat… Karenanya banyak dari kalangan ulama, memilih pendapat ini… 

Namun ada dua hal yg perlu digaris bawahi di sini:
- Bahwa yg lebih afdhol adalah mendoakan orang yg kafir agar diberikan hidayah masuk Islam… Karena inilah yg sering dilakukan oleh Nabi -shollallohu alaihi wasallam-, dan inilah yg telah disepakati bolehnya oleh para ulama.


- Ampunan yg sempurna tidak akan diberikan kepada orang kafir, selama dia masih kafir… Sehingga arti dari doa meminta ampunan untuk mereka adalah: ampunan dari sebagian dosa selain kesyirikan dan kekafirannya, atau ampunan untuk semua dosanya dengan jalan diberi hidayah dahulu untuk masuk Islam.

Semoga artikel diatas bermanfaat bagi kita semua. Sekian dari Saya.

Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.


Pengertian Hari Raya "IDUL FITRI"

on Tuesday, July 30, 2013
Hari raya idul fitri semakin dekat,pada tanggal 8 Agustus,semua umat muslim akan merayakannya. Hari raya idul fitri adalah salah satu hari besar umat islam,karena hari yang disebut "lebaran" memiliki arti yang begitu besar. Idul fitri merupakan hari kemenangan,kemenangan dari apakah? Kenapa dirayakan?






Makna Idul Fitri yang Asli
Idul Fitri berarti kembali kepada naluri kemanusiaan yang murni, kembali kepada keberagamaan yang lurus, dan kembali dari segala kepentingan duniawi yang tidak Islami, Inilah makna Idul Fitri yang asli.

Kesalahan Besar
Adalah kesalahan besar apabila Idul Firi dimaknai dengan ‘Perayaan kembalinya kebebasan makan dan minum‘ sehingga tadinya dilarang makan di siang hari, setelah hadirnya Idul Fitri akan balas dendam, atau dimaknai sebagai kembalinya kebebasan berbuat maksiat yang tadinya dilarang dan ditinggalkan kemudian. Karena Ramadhan sudah usai maka keniaksiatan kembali ramai-ramai digalakkan.

Ringkasnya kesalahan itu pada akhirnya menimbulkan sebuah fenomena umat yang shaleh mustman, bukan umat yang berupaya mempertahankan kefitrahan dan nilai ketaqwaan.

Ketika merayakan Idul Fitri setidaknya ada tiga sikap yang harus kita punyai, yaitu:

Rasa penuh harap kepada AllahSWT (Raja’). Harap akan diampuni dosa-dosa yang berlalu. Janji Allah SWT akan ampunan itu sebagai buah dari “kerja keras” sebulan lamanya menahan hawa nafsu dengan berpuasa.

Melakukan evaluasi diri pada ibadah puasa yang telah dikerjakan. Apakah puasayang kita lakukan telah sarat dengan makna, atau hanya puasa menahan lapar dan dahaga saja Di siang bulan Ramadhan kitaberpuasa, tetapi hati kita, lidah kita tidak bisa ditahan dari perbuatan atau perkataari yang menyakitkan orang lain. Kita harus terhindar dari sabda Nabi SAW yang mengatakan banyakorangyang hanya sekedar berpuasa saja: “Banyak sekali orang yang berpuasa, yang hanya puasanya sekedar menahan lapar dan dahaga“.

Mempertahankan nilai kesucian yang baru saja diraih. Tidak kehilangan semangat dalam ibadah karena lewatnya bulan Ramadhan, karena predikat taqwa sehantsnya berkelanjutan hingga akhir hayat. Firman Allah SWT: “Hai orang yang beriman, bertagwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kati kamu mati melainkan dalam keadaan ber-agama Islam ” (QS. Ali Imran: 102).

Makna Bulan Suci Ramadan

on Wednesday, July 24, 2013
  
Ramadhan dalam bahasa arab bermakna panas yang membakar. Aisyah radhiyallah anha bertanya kepada rasulullah : Ya Rasulullah, mengapa dinamakan ramadhan ? rasul menjawab : sebab pada bulan itu Allah membakar dosa-dosa orang beriman, dan memberikan ampunan kepada mereka ( Isfahani/Tafsir Durarur Mansur, jilid 1, hal.335 ). Oleh sebab itu bulan ramadhan adalah bulan pembakaran atas segala sesuatu yang tidak baik, seperti pembakaran dosa, toksid badan dan lain sebagainya.Ibnu Umar menyatakan : Dinamakan ramadhan sebab dosa-dosa akan terbakar dalam bulan tersebut “. Pembakaran juga dapat berararti pembersihan, sebagaimana besi dibakar untuk dibersihkan daripada karat dan lain sebagainya. Hal ini juga dikuatkan dengan hadis Rasululah menyatakan “ Bagi setiap sesuatu itu ada zakatnya (zakat dalam maksud pembersihan ), dan zakatnya badan itu adalah puasa “ ( hadis riwayat Ibnu Majah ). Dalam hadis yang lain juga disebutkan : “ Berpuasalah kamu, maka kamu akan sehat “ ( hadis riwayat Ahmad ). Dalam hadis berikutnya disebutkan bahwa “ Puasa itu adalah benteng “ ( hadis riwayat Baihaqi ) Benteng dapat berarti proteksi dan pertahanan. Dari ketiga hadis diatas, penulis melihat inilah konsep puasa bagi kehidupan, yaitu suatu sistem yang dapat membersihkan , memproteksi, dan menyehatkan kehidupan manusia . Iyulah sebabnya penulis menyatakan ramadhan adalah bengkel kehidupan, untuk membersihkan kekotoran, memperbaiki (menyehatkan ), dan memberikan ketahanan (proteksi ) segala sesuatu yang terdapat dalam diri manusia dalam mennjalani dan menghadapi kehidupan. Perawatan, pembersihan diri, proteksi merupakan kelaziman (sunatullah ) bagi sesuatu yang biasa dipakai. Sebagai contoh, kalau kita membeli sebuah kenderaan, maka dalam buku panduan kenderaan pasti tertulis bahwa kenderaan tersebut dalam masa tertentu harus masuk bengkel untuk dilihat segala sesuatu yang berkaitan dengan kenderaan tersebut, apakah air baterenya perlu diisi lagi, olinya diganti, mesinnya di tune-up, bannya apakah perlu diganti, remnya , dan lain sebagainya, dan itu semua adalah bagian dari system pemeliharaan kenderaan sehingga kenderaan dapat berjalan dengan baik sepanjang masa. Jika hal itu diperlukan bagi sebuah kenderaan, demikian juga bagi kehidupan manusia, dan semua makhluk yang hidup. Hidup adalah bergerak, dan setiap yang bergerak diperlukan suatu system pemeliharaan sehingga kehidupan akan tetap berjalan dengan baik. Berarti dalam suatu kehidupan diperlukan sistem perawatan dan pemeliharaan, dan untuk bengkel kehidupan manusia dalam satu tahun itulah diperlukan bengkel ramadhan, untuk memperbaiki dan men-service seluruh anggota badan manusia,yang terdiri dari roh, akal, hati, nafsu/emosi, dan jasad manusia.

Makna shalat taraweh

Jika kita memasuki bulan ramadhan, maka yang pertama kita lakukan adalah shalat taraweh. Shalat taraweh jika kita umpamakan dengan kenderaan adalah untuk mengisi air bateri agar batere tetap kuat dan dalam kondisi yang baik. Manusia mempunyai jiwa dan ruh. Jiwa dan ruh manusia adalah bagaikan sebuah batere. Jika batere perlu diisi ulang, sehingga kuat untuk menjalankan tugasnya sebagai bahan penggerak, demikian juga dengan jiwa dan ruh manusia. Pengisian ruh adalah dengan salat, itulah sebabnya rasulullah jika akan salat berkata kepada Bilal bin rabah, Yaa Bilaal, arihna bissalah…Wahai Bilal tenangkan jiwa kami dengan shalat. Berarti shalat adalah pengisian jiwa dan ruh agar tetap kuat. Untuk itu maka malam ramadhan pertama yang perlu diperrbaiki adalah ruh dan jiwa manusia dengan melakukan shalat taraweh baik itu delapan atau dua puluh rakaat. Sebaiknya kita tidak perlu bertengkar tentang bilangan rakaat, karena dalam ibadah shalat biasanya ada bilangan minimal danm maksimal. Jika dalam shalat duha minimal dua rakaat, maksimal delapan rakaat, dalam shalat witir minimal satu rakaat dan maksimal sebelas rakaat, tergantung kepada kemampuan dan keinginan kita untuk melaksanakannya, demikian juga dengan shalat taraweh, minimal delapan rakaat dan boleh juga duapuluh rakaat. Air bateripun demikian ada batas minimal dan batas maksimal dalam pengisiannya. Sepatutnya yang menjadi perhatian kita bukanlah bilangan, tetapi kualitas shalat taraweh yang dilakukan, apakah shalat tersebut sudah dapat menguatkan hubungan ruh dan jiwa kita kepada Allah taala. Oleh sebab itu lakukanlah shalat dengan penuh khusyu tanpa terburu-buru, sehingga shalat menjadi sebuah kenikmatan jiwa, kekuatan ruh bukan menjadi beban dan ajang pertengkaran.

Makna Tadarus Al-Quran

Setelah shalat taraweh sebagai pengisian bateri kehidupan, maka kita melakukan tadarus al Quran, sebab menjadi tradisi nabi melakukan tadarus al quran bersama malaikat jibril sepanjang bulan ramadhan. Tadarus al Quran adalah untuk memperbaiki hati dan otak manusia. Hati manusia setelah dipakai selama setahun, kadang-kadang berkarat, untuk itu diperlukan sebuah proses pembersihan karat hati terlebih dahulu. Dalam sebuah hadis rasulullah saw bersabda : ” Sesungguhnya hati manusia itu dapat berkarat bagaikan besi yang berkarat “. Sahabat bertanya : Ya rasulullah, jika demikian apakah caranya untuk membersihkan karat hati tersebut ? “. rasulullah saw menjawab : ” Karat hati itu hanya dapat dibersihkan dengan bacaan al Quran dan mengingat kematian “. ( hadis riwayat baihaqi ).
Sebagaimana dalam shalat sunat taraweh ada batas minimal, demikian juga dalam membaca Al Quran, maka untuk membersihkan hati diperlukan bacaan al quran walaupun dilakukan dengan membaca tanpa mengetahui makna. Tetapi lebih baik lagi jika membaca dengan getaran hati dan penghayatan akan makna yang terkandung di dalamnya, inilah maksud daripada kalimat ” tadarus”. Tadarus dari kalimat ” tadarasa – yayatadaru- tadarusan ” yang bermakna mempelajari sesuatu, berate tadarus al Quran adalah membaca, dan mempelajari ayat-ayat yang terkandung dalam al Quran. Jika dengan membaca saja sudah dapat membersihkan karatnya hati, maka dengan tadarus atau tadabur al quran kita dapat memasukkan informasi, pesan dari ayat-ayat al Quran ke dalam otak kanan kita, sebagaimana kita mempelajari suatu ilmu pengetahuan. Tujuan dengan tadarus al Quran adalah memasukkan kembali pedoman hidup, informasi al quran ke dalam memori otak kita, sehingga dengan tadarus berarti membuang informasi yang salah tentang kehidupan seperti cara berpikir kapitalis, sekular, dan lain sebagainya, menjadi cara berpikir al quran. Jika dalam berpikir secular kita melihat bahwa dunia ini adalah kesenangan, maka berpikir al quran kita akan melihat bahwa dunia ini adalah ujian, demikian seterusnya. JIka kita bandingkan dengan kenderaan , maka tadarus al quran adalah bagaikan proses memperbaiki dan mentune-up mesin kenderaan sehingga mesin dapat berjalan dengan lebih baik.


Makna Sahur

Setelah tadarus, maka proses begkal ramadhan adalah sahur. Sahur secara bahasa adalah berjaga diwaktu malam. Makan sahur adalah proses penjagaan diri daripada keadaan lapar pada esok hari. Manusia berjaga di waktu malam juga diharapkan untuk melakukan shalat tahajud, bermunajat kepada Allah, dan memohon ampun kepadaNya, sebab dalam sebuah hadis : ” Tuhan akan turun setiap malam ke langit pertama di sepertiga malam terakhir dan berfirman : Siapa yang berdoa kepadaKu maka Aku akan menjawabnya, Siapa yang meminta kepadaKu, Aku akan memberinya, dan siapa yang meminta ampun kepadaKu, Aku akan memberi ampunan kepadanya ” ( riwayat Bukhari ).Dengan tahajud kita munajat, melaporkan rencana kerja kita untuk esok hari dan meminta persetujuanNya, rahmatNya, pertolongan dan perlindunganNya. dengan Allah. Proses sahur adalah proses penjagaan diri, dan jika dibandingkan dengan kenderaan adalah memperbaiki kaca spion, lampu tangan, dan lain sebagainya.

Makna imsak

Setelah sahur , kita akan memasuki proses berpuasa dengan menahan diri daripada segala yang membatalkan puasa, dan menahan diri daripada keinginan dan nafsu. Inilah yang disebut dengan ” imsak “, yaitu menaahan diri daripada yang membatalkan dan sesuatu yang dapat menghilangkan pahala puasa. Imsak kelas ekonomi, adalah menahan diri daripada makan dan minum dan yang membatalkan puasa. Imsak kelas eksekutif adalah bukan sahaja menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menahan pandangan, penglihatan, perkatan, tangan dan kaki dari segala tindakan tercela. Imsak kelas super eksekutif adalah menahan diri dari makan dan minum, dari perbuatan terscela dan juga menahan fokus perhatian dari segala sesuatu yang dapat melupakan Tuhan, sehinnga fokus segala perbuatan dan kehidupan adalah zkrullah, ibadah kepada Allah. Proses imsak ( manahan diri ) atau istilah yang dikenal dengan nama puasa ini jika kita umpamakan dengan kederaan masuk bengkel adalah memperbaiki rem baik itu rem belakang atau rem depan, sehingga pengemudi dapat mengawal diri dalam menjalankan kenderaannya. Inilah yang disebutkan nabi dalam hadis ” al-Shaumu junnah”, artinya “Puasa itu adalah benteng kehidupan “.

Makna Iftar

Setelah itu kita memasuki waktu berbuka puasa ( iftar ). Dengan berbuka puasa kita memasukkan energi ke dalam badan sehingga badan dapat berjalan dengan baik, demikian juga berbuka dimisalkan dengan memperbaiki ” gas ‘, sehingga kenderaan dapat berjalan dengan baik. Seorang pakar kesehatan dari Amerika dalam buku ” The Miracle of Fasting ” berkata bahwa puasa tiga puluh hari dalam setahun itu dapat menghilangkan toksid yang terdapat di dalam tubuh manusia. Demikian juga dalam sebuah hadis disebutkan ” , berpuasalah kamu maka kamu akan sehat ” ( thabrani ) berati dengan puasa kita sedang memperbaiki kesehatan badan kita sehingga kita dapat berjalan dengan baik pada kehidupan mendatang.
Iftar juga bermakna kembali kepada fitrah yang suci, sehingga jika manusia menjalani proses ramadan dengan tetap menjaga kualitas taraweh, kualitas tadarus, kualitas sahur dan kualitas imsak, maka dia telah melakuakn sebuah proses penyucian diri ( iftar ) sehari demi sehari sampai satu bulan, sehingga setelah menjalani proses iftar selama sebulan, barulah proses iftar itu dapat menyucikan kehidupan secara totalitas, baik ruhnya, hati dan otaknya, emosi dan perbuatannya, sehingga pada akhir ramadhan kita akan menjadi manusia yang kembali kepada fitrah yang suci ( idul fitri ), sebagimana kenderaan dimasukkan ke dalam bengkel setelah proses beberapa hari maka kenderaan itu mempunyai kualiti lebih baik lagi seperti kenderaan yang baru. Selamat menjalani bengkel ramadhan. Fa’tabiru ya ulil albaab. ( Muhammad Arifin ismail ?).


Nabi Isa a.s.

on Wednesday, June 19, 2013
Isa (عيسى) merupakan seorang nabi yang penting dalam agama Islam. Dalam Kitab Suci Al Qur'an, ia digelar Isa ibni Maryam atau Isa al-Masih. Kata ini diperkirakan berasal dari bahasa Aram, Eesho atau Eesaa/ didalam teks asli bisa dibaca E( Ye ) dan mendapatkan berbagai macam perubahan bahasa/logat sehingga sering disebut sebagai Yesus/Jesus. Jesus Christ adalah nama yang umumnya diguna pakai oleh pengganut Kristian untuk menyebutnya, sedangkan orang Arab Kristian menyebutnya dengan Yasu' al-Masih (يسوع المسيح).
Mengikut al-Qur'an, keturunan Isa bermula dari kelahiran Maryam iaitu anak perempuan Imran, berlanjut dengan tumbuh kembangnya dalam asuhan Zakaria, serta kelahiran Yahya. Kemudian Qur'an menceritakan keajaiban kelahiran Isa sebagai anak Maryam tanpa ayah.
(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah) (Al-Quran surah Ali Imran ayat 45)
Cerita tentang Isa kemudian berlanjut dengan pengangkatannya sebagai utusan Allah, penolakan oleh Bani Israel dan berakhir dengan pengangkatannya ke syurga

Kepercayaan dasar Islam tentang Nabi Isa

Beberapa kepercayaan yang dianut ummat Islam mengenai Isa antara lain :
  • Salasilah Nabi Isa datang daripada Nabi Ibrahim a.s. melalui puteranya Ishak a.s.
  • Isa adalah salah satu nabi yang tergolong dalam Ulul Azmi, yakni Nabi dan Rasul yang memiliki kedudukan tinggi/istimewa bersama dengan (Nabi Muhammad s.a.w., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Musa a.s. dan Nabi Nuh a.s.).
  • Isa diutus untuk kaum bani Israel
  • Isa bukanlah Tuhan mahupun anak Tuhan, melainkan salah seorang manusia biasa yang diangkat menjadi Nabi dan Rasul sebagaimana juga setiap Nabi dan Rasul lain yang diutus pada kaum masing-masing.
  • Kelahiran Isa terjadi dengan ajaib, tanpa ayah kandung, atas kekuasaan Tuhan. Ibunya Maryam adalah dari golongan mereka yang suci serta masih perawan, atas kekuasaan Allah apapun boleh terjadi, seperti halnya Nabi Adam a.s. tanpa bapa dan ibu mampu diciptakan atas kehendak Allah Yang Maha Agung.
  • Isa memiliki beberapa keajaiban atas kekuasaan Tuhan. Di samping kelahirannya, baginda mampu bercakap-cakap sewaktu berusia hanya beberapa hari, Isa bercakap dan membela Ibunya dari tuduhan penzinaan. Dalam Al-Quran juga menceritakan kisah baginda menghidupkan orang yang sudah mati, menyembuhkan buta dan sopak.
  • Isa menerima wahyu dari Allah melalui Injil (merujuk pada Perjanjian Baru agama Kristian), namun versi yang dimiliki oleh umat Kristian pada waktu ini dipercayai telah ditokok tambah dari versi asalnya. Beberapa pendapat dalam Islam menyebutkan bahawa Injil Barnabas adalah versi Injil paling berlainan dari Injil yang diperbaharui setiap masa pada waktu ini.
  • Isa tidaklah dibunuh mahupun disalib, Allah menyerupakan Yudas iaitu sahabat Isa yang mengkhianatinya dengan Isa Al-masih putera Maryam, sedangkan Isa sendiri diangkat terus ke syurga dan sahabatnya yang diserupakan tadi adalah orang yang disalib.
  • Isa masih hidup dan berada di syurga, suatu hari baginda akan datang kembali ke bumi untuk melawan Dajjal (atau Antichrist dalam agama kristian) dan merupakan salah satu tanda-tanda dekatnya Hari Kiamat.
  • Isa bukan merupakan penebus dosa manusia, Islam menolak konsep dosa turunan dan menganut konsep bahawa setiap manusia bertanggungjawab dan akan diadili atas perbuatannya sendiri.

Kelahiran

Berdasarkan Al-Quran, Nabi Isa Al-Masih telah dilahirkan di bawah sebatang pokok tamar(kurma) di suatu tempat yang diberi nama Bethlehem(Baitul lahm),Palestin(filistin). Kelahiran Isa dianggap ajaib, diceritakan dalam beberapa ayat dalam Al-Quran. Dalam cerita Islam disebutkan datangnya malaikat kepada Maryam mengkhabarkan bahawa dia akan segera melahirkan seorang putera (lihat kembali ayat 45 surah Ali Imran pada bahagian awal artikel). Maryam kemudian terkejut dan menjawab kepada Malaikat itu bahawa dia tidak pernah disentuh seorang lelaki pun. Jibril kemudian menjawab:
Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan". (Al-Quran surah Maryam ayat 21)
...Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. (Qur'an surah Maryam ayat 35)
Beberapa ayat lain berkaitan dengan kelahiran Isa antara lain:
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. (Ali Imran 3:59)
Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya roh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam (Surah Al Anbiyaa' ayat 21)

Sebagai seorang nabi

Beberapa ayat dari Al Qur'an yang menegaskan tentang kenabian Isa antara lain:
  • Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku kitab suci (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) solat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. (Surah Maryam ayat 30-35)
  • Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku". Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus. Maka berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat) di antara mereka, lalu kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang zalim yakni siksaan hari yang pedih (kiamat). (Surah Az Zukhruf 63-65)
  • Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). (Surah Al Maa'idah ayat 75)
  • Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?". Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib". Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. (Surah Al Maa'idah ayat 116-117)

Sahabat-sahabat Nabi Isa

Berdasarkan maklumat yang diperolehi dari pakar-pakar sejarawan seperti Ibnu Kathir, Imam Qurtubi, serta kitab-kitab Qisasul Anbiya' telah dijelaskan bahawa Nabi Isa Al-Masih (Jesus Christ) mempunyai 12 orang sahabat. Dalam Quran mereka digelar sebagai Al-Hawariyun (الحواريون). Masyarakat Kristian pula menggelar mereka 12 diciples. Anggota Al-Hawariyun dikatakan terdiri daripada penama-penama berikut:
  • Peter@Petrus atau namanya yang sebenar adalah Simon (atau dalam bahasa Aram beliau disebut Kef@Simon Bar Yokhanan)
  • James (Yohannes {bukan Nabi Yahya} @ Yakobus) anak Zabedee@Zabeedah@Zabedeus
  • John atau Yahya atau Yohannes (bukan Nabi Yahya)
  • Andrew (Andreas) (diriwayatkan anak murid kepada Nabi Yahya)
  • Philip (Filipus)
  • Barthomew anak Talemai (Bar Talemai) (mempunyai nama gelaran yang disebut Nathanael)
  • Matthew atau Matius
  • Thomas (dalam bahasa Aramik disebut Toma) @Didimus (dalam bahasa Yunani)
  • James anak Alphaeus@Yakobus bin Alphaeus
  • Thaddeus Lebbaeus (Yudas Thaddeus)
  • Simon The Cananean (Simon orang Kanaan) @ Simon The Zilot (Simon orang Zilot)
  • Judas Iscariot (Yudas pengkhianat)
Namun begitu,nama-nama berikut sebenarnya masih lagi samar-samar disebabkan tiada fakta yang benar-benar sahih menunjukkan nama-nama itu mewakili setiap individu Al-Hawariyun yang sebenar.Kitab Injil(Bible) kini sendiri bertelagah mengenai individu Al-Hawariyun serta riwayat hidup mereka yang dicatitkan dalam Injil-Injil Kristian.
Firman Allah berkaitan keimanan anggota Al-Hawariyun dalam Al-Quran:
  • "Dan (ingatlah) ketika Aku (Allah) ilhamkan kepada orang-orang Hawariyiin (sahabat-sahabat Nabi Isa): "Berimanlah kamu kepadaKu dan kepada RasulKu!", Mereka menjawab: "Kami telah beriman,dan saksikanlah, bahawa sesungguhnya kami orang-orang Islam (Muslim) (yang menyerah diri kepada Allah)".
  • "Dan (ingatlah) ketika orang-orang Hawariyun berkata: "Wahai Isa ibn Maryam (Nabi Isa)! Dapatkah kiranya Tuhanmu menurunkan kepada kami satu hidangan dari langit?" Nabi Isa menjawab: "Bertaqwalah kamu kepada Allah jika benar kamu orang-orang yang beriman".
  • "Mereka menjawab: "Kami hanya ingin hendak makan dari hidangan itu (untuk mengambil berkat), dan supaya tenang tenteram hati kami,dan juga supaya kami ketahui dengan yakin, bahawa sesungguhnya engkau telah berkata benar kepada kami, dan supaya menjadilah kami orang-orang yang menyaksikannya sendiri".
  • "Isa ibn Maryam (itu pun berdoa kehadrat Allah)berkata: "Ya Allah,Tuhan kami! Turunkanlan kiranya kepada kami satu hidangan dari langit,untuk menjadi perayaan bagi kami, iaitu bagi kami yang ada hari ini dan bagi orang-orang kami yang datang kemudian, dan sebagai satu tanda (Mukjizat) daripadaMu (yang menunjukkan Kebesaran dan KekuasaanMu), dan kurniakanlah rezeki kepada kami, kerana Engkau jualah sebaik-baik Pemberi rezeki".
  • "Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, kemudian sesiapa yang kufur ingkar sesudah (turunnya hidangan itu), maka sesungguhnya Aku akan menyeksanya dengan azab sengsara yang tidak pernah Aku timpakan kepada sesiapapun di alam ini".
Al-Quran Surah Al-Maaidah (Hidangan) ayat 111-115

Nabi Isa dan Mukjizat

Al-Quran juga menceritakan perihal Nabi Isa yang diberikan mukjizat oleh Tuhan.
  • Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebahagian (dari) mereka atas sebahagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa darjat. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki, nescaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya. (Surah Al Baqarah ayat 253)
  • (Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata". (Al Maa'idah ayat 110)

Isa tidak dibunuh ataupun disalib

Al-Quran menerangkan dalam surat An Nisaa':157 bahawa Nabi Isa tidaklah dibunuh mahupun disalib oleh orang-orang Kafir. Adapun yang mereka salib adalah orang yang bentuk dan rupanya diserupakan oleh Allah SWT seperti Nabi Isa as.(sebahagian ulama berpendapat orang yang diserupakan adalah muridnya yang mengkhianatinya yang bernama Judas Iscariot)
  • dan kerana ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahawa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (An Nisaa' : 157)

Isa diselamatkan oleh Allah SWT dengan diangkat ke langit

Nabi Isa a.s. diselamatkan oleh Allah SWT dengan cara diangkat ke langit dan ditempatkan disuatu tempat yang hanya Allah SWT yang tahu.
Al-Quran menjelaskan tentang peristiwa penyelamatan ini.
  • Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Surah An-Nisaa':158)
Berdasarkan kepada ayat yang sama, sebahagian kecil umat Islam pula yang berpendapat bahawa Nabi Isa a.s. diselamatkan dari kematian di tiang salib, kemudian telah wafat sewajarnya manusia, dengan demikian darjat baginda telah ditinggikan oleh Allah SWT dengan terhindar dari kematian di tiang salib.
Walaubagaimanapun, sebilangan besar umat Islam mempercayai Nabi Allah Isa telah diangkat beserta dengan jasad-jasadnya sekali ke Sisi-Allah. Hal ini berdasarkan kepada peristiwa yang berlaku ketika Nabi Allah Isa bersama kaum Hawariyyun (12 orang) menjamah makanan moreh terakhir bersama dalam peristiwa Santapan Terakhir (The Last Supper). Pada waktu itu Nabi Isa ada menyebutkan yang salah seorang dari kaum Hawariyyun akan mengkhianatinya .
Dan tatkala ketika Nabi Isa bersama dengan kaum Hawariyyun di (Taman Gethsemane, Baitul Maqdis, Jerusalem) selepas makan moreh (untuk bertahannuth, bertaqarrub, bertasbih, dan berdoa kepada Allah) datang salah seorang dari kaum hawariyyun kepada Nabi Allah Isa yang digelar Judas Iscariot, cuba untuk membisikkan sesuatu kepada nabi Allah Isa, sekumupulan kecil dari tentera Rom turut hadir dan menunggu diluar Taman Gethsamani bagi memastikan orang yang pertama yang keluar dari taman itu adalah Isa Al-Masih yang dimaksudkan. Namun kuasa Allah Yang Maha Tinggi dan Terpuji serta kasih kepada Rasul dan hambanya, Allah telah menyelamatkan Nabi Isa ke langit dan serta merta menukarkan paras rupa Yudas supaya seiras dengan raut wajah Nabi Isa. Apabila tentera Rom mendapati bahawa orang yang keluar dari taman itu adalah berparas rupakan seseorang yang mirip dengan Isa putera Maryam, mereka menangkap Yudas dan dibawa ke muka pengadilan supaya dapat disalibkan.
Namun begitu, para pembesar Israel, Kesatria Rom dan majlis kehakiman benar-benar bertelagah dan berasa was-was adakah orang yang dimaksudkan itu adalah Isa atau orang lain, hal ini kerana walaupun mukanya mirip muka Isa, namun perwatakan orang itu amat berbeza sekali dengan Nabi Isa. 11 orang kaum Hawariyyun yang lain pada peristiwa itu telah pun berpisah dan melarikan diri bagi mengelakkan diri mereka dikesan oleh para pembesar Israel. Namun tidak berapa lama kemudian mereka bertemu semula untuk memastikan diantara mereka sentiasa mempraktikkan segala ilmu duniawi dn ukhrawi yang telah diajarkan oleh Nabi Isa sebelumnya. Serta mereka mengharapkan kedatangan pemimpin yang masyhur yang dijanjikan kedatangannya oleh Allah iaitu Nabi Muhammad Rasullullah.

Nabi Isa akan diturunkan kembali ke bumi

Nabi Isa as. sehingga kini masih hidup dan hanya Allah SWT saja tahu dimana Nabi Isa ditempatkan. Dari keterangan hadis Nabi Muhammad saw. diceritakan bahawa menjelang hari kiamat / akhir zaman, Nabi Isa akan di turunkan oleh Allah SWT dari langit ke bumi (The Second Coming dalam versi Kristian).
Peristiwa itu tergambar dari hadis berikut :
  • “Tidak ada seorang nabi pun antara aku dan Isa dan sesungguhnya ia benar-benar akan turun (dari langit), apabila kamu telah melihatnya,maka ketahuilah;bahwa ia adalah seorang laki-laki berperawakan tubuh sedang,berkulit putih kemerah-merahan. Ia akan turun dengan memakai dua lapis pakaian yang dicelup dengan warna merah,kepalanya seakan-akan meneteskan air walaupun ia tidak basah”. (HR Abu Dawud)
  • “Sekelompok dari ummatku akan tetap berperang dalam dalam kebenaran secara terang-terangan sampai hari kiamat,sehingga turunlah Isa Ibn Maryam ,maka berkatalah pemimpin mereka (Al Mahdi) : “ Kemarilah dan imamilah shalat kami”. Ia menjawab;”Tidak, sesungguhnya sebagian kamu adalah sebagai pemimpin terhadap sebagian yang lain, sebagai suatu kemuliaan yang diberikan Allah kepada ummat ini (ummat Islam)”. (HR Muslim & Ahmad)
  • “Tiba-tiba Isa sudah berada diantara mereka dan berkumandangkanlah solat,maka dikatakan kepadanya, majulah kamu (menjadi imam solat) wahai roh Allah.” Ia menjawab:”Hendaklah yang maju itu pemimpin kamu dan hendaklah dia yang mengimami solat kamu”. (HR Muslim & Ahmad)
Hal pertama yang dilakukan Nabi Isa setelah turun dari langit adalah menunaikan solat sebagaimana yang dijelaskan oleh hadis-hadis di atas. Nabi Isa akan menjadi makmum dalam solat yang diimamkan oleh Imam Mahdi.
Adapun lokasi turunnya Nabi Isa dijelaskan oleh Rasulullah saw. dalam sebuah hadist berikut :
  • “Isa ibn Maryam akan turun di ‘Menara Putih’(Al Mannaratul Baidha’) di Timur Damsyik”. (HR Thabrani dari Aus bin Aus)

Kedatangan Nabi Isa akan didahului oleh keadaan dunia yang dipenuhi kezaliman, kesengsaraan & peperangan besar yang melibatkan seluruh penduduk dunia, setelah itu kemunculan Imam Mahdi yang akan menyelamatkan kaum muslimin, kemudian kemunculan dajjal yang akan berusaha membunuh Imam Mahdi , setelah dajjal menyebarkan fitnahnya selama 40 hari , maka Nabi Isa akan diturunkan dari langit untuk menumpaskan dajjal

Nabi Isa akan membunuh Dajjal

Turunnya Nabi Isa ke bumi mempunyai misi menyelamatkan manusia dari fitnah Dajjal dan membersihkan segala penyimpangan agama ,baginda akan bekerjasama dengan Imam Mahdi membanteras semua musuh-musuh Allah.
  • Dikisahkan setelah Nabi Isa as. selesaikan menunaikan solat, ia berkata : “Keluarlah kamu (pasukan kaum muslimin) semua bersama kami untuk menghadapi musuh Allah, iaitu dajjal.” Lalu mereka pun keluar, kemudian Ia (Isa) dilihat oleh dajjal yang laknat yang baru saja mendakwa kepada manusia, bahawa ia adalah raja yang mendapat petunjuk dan pemimpin yang arif serta bijaksana, bahkan mengaku sebagai Tuhan Yang Maha Tinggi. Begitu ‘Isa dilihat oleh dajjal, dajjal pun meleleh seperti garam yang meleleh di di air. Kemudian dajjal melarikan diri, akan tetapi ia dihadang oleh Isa di pintu kota Lud di Palestin. Sekiranya Isa membiarkan saja hal ini maka dajjal akan hancur seperti garam dalam air, akan tetapi Isa berkata kepadanya :”Sesungguhnya aku berhak untuk menghajar kamu dengan satu pukulan.” Lalu Isa as. menombak dan membunuhnya, maka Isa as. memperlihatkan kepada semua orang darah dajjal di tombaknya. Maka tahu dan sadarlah para pengikut dajjal dari kalangan Yahudi , bahwa dajjal bukanlah Allah. Jika benar apa yang didakwakan dajjal(dajjal mengaku sebagai tuhan) tentulah dajjal tidak akan dapat dibunuh oleh Nabi ‘Isa.

Nabi Isa akan menyelamatkan manusia dari fitnah Ya’juj dan Ma’juj

Salah satu tugas besar beliau setelah membunuh dajjal adalah menyelamatkan ummat manusia dari fitnah Ya’juj dan Ma’juj (Gog dan Magog dalam versi Kristian).
  • Dikisahkan, fitnah dan kejahatan mereka (Ya’juj dan Ma’juj) sangat besar dan menyeluruh , tiada seorang manusiapun yang dapat mengatasinya, jumlah mereka pun sangat banyak sehingga kaum Muslimin akan menyalakan api selama 7 tahun untuk berlindung dari penyerangan mereka, para pemanah dan perisai mereka. (seperti yang diterangkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ibn Majah dari Nawwas)
  • Maka saat mereka telah keluar (dari diding tembaga yang mengurung mereka sejak zaman raja Zulkarnain) maka Allah SWT berkata kepada Isa ibn Maryam: ”Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba(Ya’juj dan Ma’juj)yang tidak mampu diperangi oleh siapapun, maka hendaklah kamu mengasingkan hamba-hambaKu ke Thur (Thursina) ”
  • Dan di Thur terkepunglah Nabiyullah ‘Isa beserta para sahabatnya, sehingga harga sebuah kepala sapi lebih mahal dari 100 dinar kamu hari ini.Kemudian Nabiyullah ‘Isa dan para sahabatnya ,menginginkan itu, maka mereka tidak menemukan sejengkalpun dari tanah di bumi kecuali ia dipenuhi oleh bau anyir dan busuk mereka.Kemudian Nabi Isa dan sahabatnya meminta kelapangan kepada Allah SWT maka Allah mengutus seekor burung yang akan membawa mereka kemudian menurunkan mereka sesuai dengan kehendak Allah , kemudian Allah menurunkan air hujan yang tidak meninggalkan satu rumahpun dikota atau di kampung, maka Ia membasahi bumi sehingga menjadi seperti sumur yang penuh.” (HR. Ahmad,Muslim & Tirmidzi dari An Nawwas bin Sam’am)
Catatatan dalam versi Kristian "orang-orang beriman akan diselamatkan dibawa ke awan"
Dahsyatnya fitnah Ya’juj dan Ma’juj digambarkan dalam sebuah hadist Rasulullah saw. sbb:
  • "Dinding Ya'juj dan Majjuj akan terbuka, maka mereka akan menyerang semua manusia, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: "Dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat-tempat yang tinggi" (QS . Al Anbiyaa' : 96). Maka mereka akan menyerang manusia, sedangkan kaum Muslim akan berlarian dari mereka ke kota-kota dan benteng-benteng mereka, kemudian mereka mengambil binatang-binatang ternak bersama mereka. Sedangkan mereka (Ya'juj dan Ma'juj) meminum semua air di bumi, sehingga apabila sebahagian mereka melewati sebuah sungai maka merekapun meminum air sungai tersebut sampai kering dan ketika sebagian yang lain dari mereka melewati sungai yang sudah kering tersebut, maka mereka berkata: "Dulu di sini pernah ada air". Dan apabila tidak ada lagi manusia yang tersisa kecuali seorang saja di sebuah kota atau benteng, maka berkatalah salah seorang dari mereka: "Mereka-mereka penduduk bumi sudah kita habisi, maka yang tertinggal adalah penduduk langit", kemudian salah seorang dari mereka melemparkan tombaknya ke langit, dan tombak tersebut kembali dengan berlumur darah yang menunjukkan suatu bala dan fitnah. Maka tatkala rnereka sedang asyik berbuat demikian, Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutus ulat ke pundak mereka seperti ulat belalang yang keluar dari kuduknya, maka pada pagi harinya mereka pun mati dan tidak terdengar satu nafaspun. Setelah itu kaum Muslim berkata: "Apakah ada seorang laki-laki yang mau menjual dirinya untuk kami berani mati) untuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh musuh kita ini?" maka majulah salah seorang dari mereka dengan perasaan (menganggap) bahwa ia telah mati, kemudian dia menemui bahwa mereka semua telah mati dalam keadaan sebagian mereka di atas sebagian yang lain (berhimpitan), maka laki-laki tersebut menyeru: "Wahai semua kaum Muslim bergembiralah kamu sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala sendiri sudah membinasakan musuhmu", maka mereka pun keluar dari kota-kota dan benteng-benteng dan melepaskan ternak-ternak mereka ke padang-padang rumput kemudian padang rumput tersebut dipenuhi oleh daging-daging binatang ternak, maka semua susu ternak tersebut gemuk (penuh) seperti tunas pohon yang paling bagus yang tidak pernah dipotong." (HR. Ahmad, Ibn Majah, Ibn Hiban dan Hakim dari Abu Sa’id)

Nabi Isa akan menjadi pemimpin yang adil di akhir zaman

Menurut suatu riwayat Nabi Isa ,setelah turun dari langit akan menetap di bumi sampai wafatnya selama 40 tahun. Ia akan memimpin dengan penuh keadilan , sebagaimana yang diceritakan dalam hadist berikut :
  • “Demi yang diriku berada ditanganya,sesungguhnya Ibn Maryam hampir akan turun di tengah-tengah kamu sebagai pemimpin yang adil,maka ia akan menghancurkan salib,membunuh babi,menolak upeti,melimpahkan harta sehingga tidak seorangpun yang mau menerima pemberian dan sehingga satu kali sujud lebih baik dari dunia dan segala isinya” (HR. Bukhari,Muslim,Ahmad,Nasa’I,Ibn Majah dari Abi Hurairah)

Nabi Isa akan menunaikan Ibadah Haji

Diceritakan dalam sebuah hadist bahwa Nabi Isa akan melaksanakan haji.
  • ”Demi Dzat yang diriku berada ditanganya,sesungguhnya Ibn Maryam akan mengucapkan tahlil dengan berjalan kaki untuk melaksanakan haji atau umrah atau kedua-duanya dengan serentak”.(HR. Ahmad & Muslim dari Abi Hurairah)

Nabi Isa akan wafat

Janji Allah pasti berlaku pada semua hambanya, semua yang bernyawa pasti akan mati, begitu juga Nabi Isa as. . Setelah menjadi pemimpin yang adil di akhir zaman, Allah SWT. akan mewafatkan Nabi Isa. Hanya Allah SWT saja yang tahu bila dan dimana Nabi Isa akan diwafatkan. Setelah wafatnya Nabi Isa as. dunia kemudian akan mengalami kiamat. Wallahu a’lamu bishowab.

Misi

Sungai Jordan, ditempat inilah sesetengah pelopor Muslim menyifatkan Yesus/Nabi Isa bertemu dengan Yahya ibn Zakariyya (juga dikenali sebagai John the Baptist untuk dibaptis/disucikan).[1]
Berdasarkan sumber bertulis Islam, Nabi Isa adalah dipilih oleh Illahi untuk mengkhabarkan mesej agama monoteisme yakni suatu kepercayaan kepada kepada Tuhan (Allah) Yang Maha Esa dan tunduk kepada kehendak Allah kepada Bani Israel (banī isrā'īl). Muslim percaya kepada Allah wahyu diturunkan kepada Nabi Isa (Jesus Christ), adalah Al-Kitab Injīl (gospel), sementara juga menyatakan kebenaran diatas ayat-ayat sebelumnya – dari Al-Kitab Taurat (Torah) dan Zabur (Psalms). Tidak jelas atau tidak diketahui apakah Yesus menyatakan kebenaran daripada kitab suci lain Islam pada waktu itu, para suhuf Ibrahim. Ditulis 700 tahun selepas kehidupan Yesus di bumi, Al-Quran bercakap positif daripada ‘’Injil, yang menggambarkan sebagai Kitab Suci yang mengisi hati para pengikutnya dengan kelembutan dan belas kasihan. Muslim percaya bahawa Manuskrip Biblikal (kedua-dua Al-Kitab Torah dan Injīl) telah menjadi terdistorsi dari masa ke semasa di dalam teks, tafsiran, atau keduanya.[2]
Al-Quran menyatakan bahawa Nabi Isa itu dibantu oleh sekumpulan murid (hawāriyūn) dimana mempercayai kebenaran mesej ucapan yang disampaikan oleh (Nabi Isa) Jesus, dan mengistilahkan diri mereka sebagai ansār ("penolong") Allah. Dia juga diperkuatkan oleh roh kudus yang sama melawat ibunya Maryam.[3] Nabi Isa/Yesus turut digambarkan dalam Islam sebagai seorang Nabi Allah yang dikurniakan nikmat Mukjizat sebagai bukti untuk menguatkan lagi misi kerasulannya untuk menarik umat kearah keimanan pada Tuhan Allah Yang Maha Esa yang tiada anak dan tidak diperanakkan. Sebagai contoh mukjizat, seluruh persembahan mukjizat adalah datangnya dari kurniaan kuasa Allah Taala, termasuklah: berbicara ketika masih dalam buaian ibunya Maryam;[4] menghidupkan model burung yang baru dicipta dari tanah liat;[5] mengubati seorang pesakit kusta dan orang buta seumur hidup;[6] menghidupkan orang yang dah mati;[6] dan meminta turunnya meja dan hidangan yang enak dari langit untuk tujuan menyambut hari raya, atas permohonan murid-Nya.[7][8] Sebahagian catatan Muslim mengaitkan Rasul Islam Nabi Yahya a.s. ibn Zakariyya (juga dikenali sebagai John the Baptist atau Yahya Pembaptis) melawat ke Palestin dan bertemu dengan Nabi Isa (Yesus) di Sungai Jordan untuk membaptiskan Nabi Isa.[9]

Nota

  1. "Yahya b. Zakariyya", Encyclopedia of Islam.
  2. See:
    • "Isa", Encyclopedia of Islam.
    • Fasching, deChant (2001) p. 241
    • Qur'an 5:45–49.
  3. See:
    • al-Quran 2:87, al-Quran 2:253, al-Quran 5:110, cf. Griffith, Sidney H. "Holy Spirit". Encyclopaedia of the Quran
    • Wherry, Sale (2000) p. 21
    • al-Quran 3:52. “When Prophet Isa found Unbelief on their part He said: "Who will be My helpers to (the work of) Allah?" Said the disciples: "We are Allah's helpers: We believe in Allah, and do thou bear witness that we are Muslims.”, ibid.
  4. al-Quran 19:30
  5. al-Quran 3:43
  6. 6.0 6.1 al-Quran 5:110
  7. al-Quran 5:111-114

Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW

on Saturday, May 25, 2013
Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir yang di utus ke muka bumi ini. Setelah nabi Muhammad SAW tidak ada nabi lagi setelahnya. Nabi Muhammad SAW adalah panutan atau teladan bagi umat Islam. Tanpa jasa dan usahanya mungkin sampai saat ini kita tidak akan pernah memeluk agama Islam. Berikut ini sekelumit kisahnya yang harus kita ketahui:
Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW Lengkap
1. Masa Kelahiran Nabi Muhammad SAW dan Kebiasaan Masyarakat Jahiliyah

Pada masa kelahiran Nabi Muhammad SAW terdapat kejadian yang luar biasa yaitu ada serombongan pasukan Gajah yang dipimpin Raja Abrahah (Gubernur kerajaan Habsyi di Yaman) hendak menghancurkan Kakbah karena negeri Makkah semakin ramai dan bangsa Quraisy semakin terhormat dan setiap tahunnya selalu padat umat manusia untuk haji. Ini membuat Abrahah iri dan Abrahah berusaha membelokkan umat manusia agar tidak lagi ke Makkah. Abrahah mendirikan gereja besar di Shan’a yang bernama Al-Qulles. Namun tak seorang pun mau datang ke gereja Al Qulles itu. Abrahah marah besar dan akhirnya mengerahkan tentara bergajah untuk menyerang Kakbah. Didekat Makkah pasukan bergajah merampas harta benda penduduk termasuk 100 ekor Unta Abdul Muthalib

Dengan tak disangka Abdul Munthalib kedatangan utusan Abrahah supaya menghadap ke Abrahah. Yang pada akhirnya Abdul Munthalib meminta Untanya untuk dikembalikan dan bersedia mengungsi bersama penduduk dan Abdul Munthalib berdo’a kepada Allah supaya Kakbah diselamatkan.

Keadaan kota Makkah sepi tentara Abrahah dengan leluasa masuk Makkah dan siap untuk menghancurkan Kakbah. Allah SWT mengutus burung Ababil untuk membawa kerikil Sijjil dengan paruhnya. Kerikil itu dijatuhkan tepat mengenai kepala masing-masing pasukan bergajah tersebut hingga tembus ke badan sampai mati. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al Fiil ayat 1-5. (QS 105 :1-5). Pasukan bergajah hancur lebur mendapat adzab dari Allah SWT.

Pada masa itu lahir bayi yang diberi nama Muhammad dari kandungan ibu Aminah dan yang ber-ayahkan Abdullah. Muhammad lahir sudah yatim karena saat nabi Muhammad SAW masih dalam kandungan ayahnya sudah meninggal dunia. Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun Gajah dan bertepatan tanggal 22 April 571 M.

2. Kebiasaan Masyarakat Jahiliyah

Pada zaman kelahiran nabi Muhammad SAW masyarakat Makkah mempunyai kebiasaan jahiliyah yaitu kebiasaan menyembah patung atau berhala. Jahiliyah artinya zaman kebodohan. Yang disembah bukan Allah tetapi patung atau berhala dan kebiasaannya sangat buruk yaitu mabuk, berjudi, maksiat dan merendahkan derajat wanita. Mereka hidup berpindah-pindah dan terpecah dalam suku-suku yang disebut kabilah. Hidup serba bebas tidak ada aturan dalam bermasyarakat. Sehingga kehidupan sangat kacau balau.

Nah, di saat kekacaubalauan masyarakat Makkah itu lahir Nabi Muhammad SAW sebagai Rahmat bagi seluruh alam.

3. Masa Kanak-Kanak Nabi Muhammad SAW hingga Masa Kerasulannya

Kebiasaan di kalangan pemuka pada saat itu apabila mempunyai bayi, maka bayi yang baru lahir itu dititipkan kepada kaum ibu pedesaan. Dengan tujuan agar dapat menghirup udara segar dan bersih serta untuk menjaga kondisi tubuh ibunya agar tetap sehat.

Menurut riwayat, setelah Muhammad dilahirkan disusui oleh ibunya hanya beberapa hari saja, Tsuaibah menyusui 3 hari setelah itu oleh Abdul Munthalib disusukan kepada Halimah Sa’diyah istri Haris dari kabilah Banu Saad.

Semenjak kecil Muhammad memiliki keistimewaan yaitu badannya cepat besar, umur 5 bulan sudah dapat berjalan dan umur 9 th sudah lancar berbicara serta umur 2 th sudah menggembalakan kambing dan wajahnya memancarkan cahaya.

Muhammad diasuh Halimah selama 6 th. Pada usia 4 th Muhammad didekati oleh malaikat Jibril dan menelentangkannya lalu membelah dada dan mengeluarkan hati serta segumpal darah dari dada nabi Muhammad SAW lalu Jibril mencucinya kemudian menata kembali ke tempatnya dan Muhammad tetap dalam keadaan bugar.

Dengan adanya peristiwa pembelahan dada itu, Halimah khawatir dan mengembalikan Muhammad ke ibundanya. Pada usia 6 th nabi diajak Ibunya untuk berziarah ke makam ayahnya di Yatsrib dengan perlalanan 500 km. Dalam perjalanan pulang ke Makkah Aminah sakit dan akhirnya meninggal di Abwa yang terletak antara Makkah dan Madinah.

Nabi Muhammad lantas ditemani Ummu Aiman ke Makkah dan diantarkan ke tempat kakeknya yaitu Abdul Munthalib. Sejak itu Nabi menjadi yatim piyatu tidak punya ayah dan ibu. Abdul Munthalib sangat menyayangi cucunya ini (Muhammad) dan pada usia 8 th 2 bl 10 hari Abdul Munthalib wafat. Kemudian Nabi diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib.

Abu Thalib mengasuh menjaga nabi sampai umur lebih dari 40 th. Pada usia 12 th nabi diajak Abu Thalib berdagang ke Syam. Di tengah perjalanan bertemu dengan pendeta Bahira. Untuk keselamatan nabi Bahira meminta abu Thalib kembali ke Makkah.

Ketika Nabi berusia 15 th meletus perang Fijar antara kabilah Quraisy bersama Kinanah dengan Qais Ailan. Nabi ikut bergabung dalam perang ini dengan mengumpulkan anak-anak panah buat paman-paman beliau untuk dilemparkan kembali ke musuh.

Pada masa remajanya Nabi Muhammad biasa menggembala Kambing dan pada usia 25 th menjalankan barang dagangan milik Khadijah ke Syam. Nabi Muhammad SAW dipercaya untuk berdagang dan ditemani oleh Maisyarah. Dalam berdagang nabi SAW jujur dan amanah serta keuntungannya melimpah ruah.

Peristiwa tentang cara dagangnya nabi SAW itu diceritakan Maisyarah ke Khadijah. Lantas Khadijah tertarik dan mengutus Nufaisah Binti Mun-ya untuk menemui Nabi agar mau menikah dengan Khadijah. Setelah itu Nabi memusyawarahkan kepada pamannya dan disetujuinya akhirnya Khadijah menikah dengan Nabi Muhammad SAW dengan mas kawin 20 ekor Onta Muda.

Usia Khadijah waktu itu 40 th dan Nabi Muhammad SAW 25 th. Dalam perkawinannya Nabi dianugerahi 6 putra-putri yaitu Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayah, Ummu Kulsum dan Fatimah. Semua anak laki-laki nabi wafat waktu masih kecil dan anak perempuannya yang masih hidup sampai nabi wafat adalah Fatimah.

Masa Kerasulan Nabi Muhammad SAW


Pada usia 35 th lima tahun sebelum kenabian ada suatu peristiwa yaitu Makkah dilanda banjir besar hingga meluap ke baitul Haram yang dapat meruntuhkan Kakbah. Dengan peristiwa itu orang-orang Quraisy sepakat untuk memperbaiki Kakbah dan yang menjadi arsitek adalah orang Romawi yang bernama Baqum.

Ketika pembangunan sudah sampai di bagian Hajar Aswad mereka saling berselisih tentang siapa yang meletakkan hajar Aswad ditempat semula dan perselisihan ini sampai 5 hari tanpa ada keputusan dan bahkan hampir terjadi peretumpahan darah. Akhirnya Abu Umayah menawarkan jalan keluar siapa yang pertama kali masuk lewat pintu Masjid itulah orang yang memimpin peletakan Hajar Aswad. Semua pada sepakat dengan cara ini. Allah SWT menghendaki ternyata yang pertama kali masuk pintu masjid adalah Rasulullah SAW dan yang berhak adalah Rasulullah.

Orang-orang Quraisy berkumpul untuk meletakkan Hajar Aswad . Rasulullah meminta sehelai selendang dan pemuka-pemuka kabilah supaya memegang ujung-ujung selendang lalu mengangkatnya bersama-sama. Setelah mendekati tempatnya Nabi mengambil Hajar Aswad dan meletakkannya ke tempat semula akhirnya legalah semua. Mereka pada berbisik dan menjuluki “Al-Amin” yang artinya dapat dipercaya.

Nabi Muhammad SAW mempunyai kelebihan dibanding dengan manusia biasa, beliau sebagai orang yang unggul, pandai, terpelihara dari hal-hal yang buruk, perkataannya lembut, akhlaknya utama, sifatnya mulia, jujur terjaga jiwanya, terpuji kebaikannya, paling baik amalnya, tepat janji, paling bisa dipercaya sehingga mendapat julukan Al-Amin dan beliau juga membawa bebannya sendiri, memberi kepada orang miskin, menjamu tamu dan menolong siapapun yang hendak menegakkan kebenaran.

Pada saat Nabi Muhammad SAW hampir berusia 40 th kesukaannya mengasingkan diri dengan berbekal Roti dan pergi ke Gua Hira di Jabal Nur. Rasulullah di Gua Hira beribadah dan memikirkan keagungan alam. Pada usia genap 40 th Nabi dianggkat menjadi Rasul. Beliau menerima wahyu yang pertama di gua Hira dengan perantaraan Malaikat jibril yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5.

Ketika Nabi berada di gua Hira datang malaikat Jibril dan memeluk Nabi sambil berkata “Bacalah”. Jawab Nabi “Aku tidak dapat membaca” Lantas Malaikat memegangi dan merangkul Nabi hingga sesak kemudian melepaskannya dan berkata lagi “Bacalah”. Jawab Nabi”Aku tidak bisa membaca”. Lantas Malaikat memegangi dan merangkulnya lagi sampai ketiga kalinya sampai Nabi merasa sesak kemudian melepasknnya. Lalu Nabi bersedia mengikutinya (Surat Al-Alaq ayat 1-5). QS 96 : 1-5)

Rasulullah mengulang bacaan ini dengan hati yang bergetar lalu pulang dan menemui Khadijah (isterinya) untuk minta diselimutinya. Beliau diselimuti hingga tidak lagi menggigil tapi khawatir akan keadaan dirinya.

Khadijah menemui Waraqah bin Naufal dan menceritakan kejadian yang dialami oleh Nabi. Waraqah menanggapi “Maha suci, Maha suci, Dia benar-benar nabi umat ini, katakanlah kepadanya, agar dia berteguh hati.

4. Rasulullah Berdakwah

Rasulullah SAW di kala mengasingkan diri di Gua Hira dengan perasaan cemas dan khawatir tiba-tiba terdengan suara dari langit, beliau menengadah tampak malaikat jibril. Beliau menggigil, ketakutan dan pulang minta kepada isterinya untuk menyelimutinya. Dalam keadaan berselimut itu datang Jibril menyampaikan wahyu yang ke dua yaitu surat Al Muddatsir (QS 74 ayat 1-7).

Dengan turunnya wahyu ini Rasulullah SAW mendapat tugas untuk menyiarkan agama Islam dan mengajak umat manusia menyembah Allah SWT.

1). Menyiarkan Agama Islam Secara Sembunyi-Sembunyi


Setelah Rasulullah SAW menerima wahyu kedua mulailah beliau dakwah secara sembunyi-sembunyi dengan mengajak keluarganya dan sahabat-sahabat beliau seorang demi seorang masuk Islam.

Orang-orang yang pertama-tama masuk Islam adalah:

a). Siti Khadijah (Istri Nabi SAW)

b). Ali Bin Abi Thalib (Paman Nabi SAW)

c). Zaid Bin Haritsah (Anak angkat Nabi SAW)

d). Abu Bakar Ash-Shidiq (Sahabat Dekat Nabi SAW)
Orang-orang yang masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar Ash-Shidiq yaitu:

a). Utsman Bin Affan

b). Zubair Bin Awwam

c). Saad Bin Abi Waqqash

d). Abdurahman Bin Auf

e). Thalhah Bin “Ubaidillah

f). Abu Ubaidillah Bin Jarrah

g). Arqam Bin Abil Arqam

h). Fatimah Binti Khathab

Mereka itu diberi gelar “As-Saabiqunal Awwaluun” Artinya orang-orang yang terdahulu dan yang pertama-tama masuk Islam dan mendapat pelajaran tentang Islam langsung dari Rasulullah SAW di rumah Arqam Bin Abil Arqam.

2). Menyiarkan Agama Islam Secara Terang-Terangan


Tiga tahun lamanya Rasulullah SAW dakwah secara sembunyi sembunyi dari satu rumah ke rumah lainnya. Kemudian turun surat Al Hijr: 94 (QS 15 ayat 94). Artinya”Maka sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik (QS Al Hijr : 15). Dengan turunnya ayat ini Rasulullah SAW menyiarkan dakwah secara terang-terangan dan meninggalkan cara sembunyi-sembunyi. Agama Islam menjadi perhatian dan pembicaraan yang ramai dikalangan masyarakat Makkah. Islam semakin meluas dan pengikutnya semakin bertambah.

5. Bagaimana tanggapan orang-orang Quraisy?

Orang-orang quraisy marah dan melarang penyiaran islam bahkan nyawa Rasul terancam. Nabi beserta sahabatnya semakin kuat dan tangguh tantangan dan hambatan dihadapi dengan tabah serta sabar walaupun ejekan, cacian, olok-olokan dan tertawaan, menjelek-jelekkan, melawan al-Qur’an dan memberikan tawaran bergantian dalam penyembahan.

Dakwah secara terangan ini walaupun banyak tantangan banyak yang masuk Agama Islam dan untuk penyiaran Islam Nabi SAW ke Habasyah (Etiopia),Thaif, dan Yatsrib (Madinah). Sehingga Islam meluas dan banyak pengikutnya.

Pada masa kerasulan Nabi Muhammad SAW th ke 10 pada saat “Amul Khuzni”artinya tahun duka cita yaitu Abu Thalib (pamannya wafat) dan siti Khadijah (istri nabi juga wafat) serta umat Islam pada sengsara. Ditengah kesedihan ini Nabi Muhammad dijemput oleh Malaikat Jibril untuk Isra’ Mi’raj yaitu sebuah perjalanan dari masjidil Aqsha ke Masjidil Haram dan dari Masjidil Haram menuju ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT untuk menerima perintah shalat lima waktu.

6. Rasulullah SAW sebagai Uswatun Hasanah

Uswatun Hasanah artinya teladan yang baik. Panutan dan teladan umat Islam adalah Nabi Muhammad SAW. seorang laki-laki pilihan Allah SWT yang diutus untuk menyampaikan ajaran yang benar yaitu Agama Islam. Oleh sebab itu, kita sebagai muslim harus meniru dan mencontoh kepribadian beliau. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS Al Ahzab ayat 21 yang berbunyi:

Artinya”Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah SAW suri teladan yang baik bagimu bagi orang yang mengharap rahmat Allah SWT dan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(QS Al Ahzab:21).

Untuk dapat meneladani Rasulullah SAW harus banyak belajar dari Al-Qur’an dan Al Hadits. Sebagai salah satu contoh saja yaitu tentang kejujuran dan amanah atau dapat dipercayanya nabi Muhammad SAW.

7. Sifat Rasulullah SAW

Rasulullah SAW mempunyai sifat yang baik yaitu:

1). Siddiq

Siddiq artinya jujur dan sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat bohong (kidzib) Rasulullah sangat jujur baik dalam pekerjaan maupun perkataannya. Apa yang dikatakan dan disampaikan serta yang diperbuat adalah benar dan tidak bohong. Karena akhlak Rasulullah adalah cerminan dari perintah Allah SWT.

2). Amanah

Amanah artinya dapat dipercaya. Sangat tidak mungkin Rasulullah bersifat Khianat atau tidak dapat dipercaya. Rasulullah tidak berbuat yang melanggar aturan Allah SWT. Rasulullah taat kepada Allah SWT. Dan dalam membawakan risalah sesuai dengan petunjuk Allah SWT tidak mengadakan penghianatan terhadap Allah SWT maupun kepada umatnya.

3). Tabligh

Tabligh artinya menyampaikan. Rasulullah sangat tidak mungkin untuk menyembunyikan (kitman). Setiap wahyu dari Allah disampaikan kepada umatnya tidak ada yang ditutup- tutupi atau disembunyikan walaupun yang disampaikan itu pahit dan bertentangan dengan tradisi orang kafir. Rasulullah menyampaikan risalah secara sempurna sesuai dengan perintah Allah SWT.

4). Fathonah

Fathonah artinya cerdas. Sangat tidak mungkin Rasul bersifat baladah atau bodoh. Para Rasul semuanya cerdas sehingga dapat menyampaikan wahyu yang telah diterima dari Allah SWT. Rasul adalah manusia pilihan Allah SWT maka sangat tidak mungkin Rasul itu bodoh. Apabila bodoh bagaimana bisa menyampaikan wahyu Allah.

8. Haji Wada’ Rasulullah SAW

Pada tahun 10 H, nabi Muhammad SAW melaksanakan haji yang terakhir yautu haji wada’. Sekitar 100 ribu jamaah yang turut serta dalam ibadah haji bersama beliau. Pada saat wukuf di arafah Nabi SAW menyampaikan khutbahnya dihadapan umatnya yaitu yang berisi pelarangan melaksanakan penumpahan darah kecuali dengan cara yang benar, melarang mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak benar, melarang makan makanan yang riba dan menganiaya, hamba sahaya harus diperlakukan dengan baik, dan umatnya supaya berpegang teguh dengan Al Qur’an dan sunah Nabi SAW.

Dalam surat Al Maidah ayat 3 telah diungkapkan bahwa:

Artinya: “ Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan sungguh telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.” (Q.S. Al Maidah (5) : 3).

Ayat ini menjelaskan bahwa dakwah nabi Muhammad SAW telah sempurna. Nabi Muhammad SAW dakwah selama 23 tahun. Pada suatu hari beliau merasa kurang enak badan, badan beliau semakin tambah melemah, beliau menunjuk Abu Bakar sebagai imam pengganti beliau dalam shalat. Pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 11 Hijriyah beliu wafat dalam usia 63 tahun.

B. Nabi Muhammad SAW Rahmatan Lil ‘Alamin

Nabi Muhammad SAW adalah nabi akhiruzzaman yaitu nabi yang terakhir di dunia ini. Maka setelah nabi Muhammad Saw tidak ada nabi lagi di dunia ini. Allah SWT mengutus nabi Muhammad SAW sebagai rahmatan lil ‘Alamin yaitu untuk semua manusia dan bangsa. Nabi Muhammad Saw diutus untuk memberikan bimbingan kepada manusia agar menjalani hidup yang benar sehingga dapat memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di akherat.

Misi Nabi Muhammad SAW

Misi yang dibawa nabi Muhammad SAW adalah cerminan atau panutan bagi seluruh umat manusia yaitu sebagai berikut:

a. Menyiarkan agama Islam

Islam disiarkan atau didakwahkan Rasulullah SAW secara sempurna terhadap umat manusia yaitu selama 23 tahun.

b. Menyampaikan wahyu Allah SWT

Wahyu Allah SWT yaitu berupa Al Qur’an. Al Qur’an ini di dakwahkan kepada umat manusia dan bangsa sebagai pedoman hidup.

c. Menyampaikan kabar gembira dan peringatan kepada umat manusia

d. Menyempurnakan akhlak yaitu akhlak Qurani

Misi nabi Muhammad SAW tidak hanya dikalangan kaum tertentu saja akan tetapi Rasulullah SAW diutus untuk seluruh kaum dan bangsa dan ajarannya berlaku untuk seluruh umat manusia sepanjang masa

Source : http://www.kumpulansejarah.com/2012/10/sejarah-hidup-nabi-muhammad-saw-lengkap.html