Pengertian Hari Raya "IDUL FITRI"

on Tuesday, July 30, 2013
Hari raya idul fitri semakin dekat,pada tanggal 8 Agustus,semua umat muslim akan merayakannya. Hari raya idul fitri adalah salah satu hari besar umat islam,karena hari yang disebut "lebaran" memiliki arti yang begitu besar. Idul fitri merupakan hari kemenangan,kemenangan dari apakah? Kenapa dirayakan?






Makna Idul Fitri yang Asli
Idul Fitri berarti kembali kepada naluri kemanusiaan yang murni, kembali kepada keberagamaan yang lurus, dan kembali dari segala kepentingan duniawi yang tidak Islami, Inilah makna Idul Fitri yang asli.

Kesalahan Besar
Adalah kesalahan besar apabila Idul Firi dimaknai dengan ‘Perayaan kembalinya kebebasan makan dan minum‘ sehingga tadinya dilarang makan di siang hari, setelah hadirnya Idul Fitri akan balas dendam, atau dimaknai sebagai kembalinya kebebasan berbuat maksiat yang tadinya dilarang dan ditinggalkan kemudian. Karena Ramadhan sudah usai maka keniaksiatan kembali ramai-ramai digalakkan.

Ringkasnya kesalahan itu pada akhirnya menimbulkan sebuah fenomena umat yang shaleh mustman, bukan umat yang berupaya mempertahankan kefitrahan dan nilai ketaqwaan.

Ketika merayakan Idul Fitri setidaknya ada tiga sikap yang harus kita punyai, yaitu:

Rasa penuh harap kepada AllahSWT (Raja’). Harap akan diampuni dosa-dosa yang berlalu. Janji Allah SWT akan ampunan itu sebagai buah dari “kerja keras” sebulan lamanya menahan hawa nafsu dengan berpuasa.

Melakukan evaluasi diri pada ibadah puasa yang telah dikerjakan. Apakah puasayang kita lakukan telah sarat dengan makna, atau hanya puasa menahan lapar dan dahaga saja Di siang bulan Ramadhan kitaberpuasa, tetapi hati kita, lidah kita tidak bisa ditahan dari perbuatan atau perkataari yang menyakitkan orang lain. Kita harus terhindar dari sabda Nabi SAW yang mengatakan banyakorangyang hanya sekedar berpuasa saja: “Banyak sekali orang yang berpuasa, yang hanya puasanya sekedar menahan lapar dan dahaga“.

Mempertahankan nilai kesucian yang baru saja diraih. Tidak kehilangan semangat dalam ibadah karena lewatnya bulan Ramadhan, karena predikat taqwa sehantsnya berkelanjutan hingga akhir hayat. Firman Allah SWT: “Hai orang yang beriman, bertagwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kati kamu mati melainkan dalam keadaan ber-agama Islam ” (QS. Ali Imran: 102).

Makna Bulan Suci Ramadan

on Wednesday, July 24, 2013
  
Ramadhan dalam bahasa arab bermakna panas yang membakar. Aisyah radhiyallah anha bertanya kepada rasulullah : Ya Rasulullah, mengapa dinamakan ramadhan ? rasul menjawab : sebab pada bulan itu Allah membakar dosa-dosa orang beriman, dan memberikan ampunan kepada mereka ( Isfahani/Tafsir Durarur Mansur, jilid 1, hal.335 ). Oleh sebab itu bulan ramadhan adalah bulan pembakaran atas segala sesuatu yang tidak baik, seperti pembakaran dosa, toksid badan dan lain sebagainya.Ibnu Umar menyatakan : Dinamakan ramadhan sebab dosa-dosa akan terbakar dalam bulan tersebut “. Pembakaran juga dapat berararti pembersihan, sebagaimana besi dibakar untuk dibersihkan daripada karat dan lain sebagainya. Hal ini juga dikuatkan dengan hadis Rasululah menyatakan “ Bagi setiap sesuatu itu ada zakatnya (zakat dalam maksud pembersihan ), dan zakatnya badan itu adalah puasa “ ( hadis riwayat Ibnu Majah ). Dalam hadis yang lain juga disebutkan : “ Berpuasalah kamu, maka kamu akan sehat “ ( hadis riwayat Ahmad ). Dalam hadis berikutnya disebutkan bahwa “ Puasa itu adalah benteng “ ( hadis riwayat Baihaqi ) Benteng dapat berarti proteksi dan pertahanan. Dari ketiga hadis diatas, penulis melihat inilah konsep puasa bagi kehidupan, yaitu suatu sistem yang dapat membersihkan , memproteksi, dan menyehatkan kehidupan manusia . Iyulah sebabnya penulis menyatakan ramadhan adalah bengkel kehidupan, untuk membersihkan kekotoran, memperbaiki (menyehatkan ), dan memberikan ketahanan (proteksi ) segala sesuatu yang terdapat dalam diri manusia dalam mennjalani dan menghadapi kehidupan. Perawatan, pembersihan diri, proteksi merupakan kelaziman (sunatullah ) bagi sesuatu yang biasa dipakai. Sebagai contoh, kalau kita membeli sebuah kenderaan, maka dalam buku panduan kenderaan pasti tertulis bahwa kenderaan tersebut dalam masa tertentu harus masuk bengkel untuk dilihat segala sesuatu yang berkaitan dengan kenderaan tersebut, apakah air baterenya perlu diisi lagi, olinya diganti, mesinnya di tune-up, bannya apakah perlu diganti, remnya , dan lain sebagainya, dan itu semua adalah bagian dari system pemeliharaan kenderaan sehingga kenderaan dapat berjalan dengan baik sepanjang masa. Jika hal itu diperlukan bagi sebuah kenderaan, demikian juga bagi kehidupan manusia, dan semua makhluk yang hidup. Hidup adalah bergerak, dan setiap yang bergerak diperlukan suatu system pemeliharaan sehingga kehidupan akan tetap berjalan dengan baik. Berarti dalam suatu kehidupan diperlukan sistem perawatan dan pemeliharaan, dan untuk bengkel kehidupan manusia dalam satu tahun itulah diperlukan bengkel ramadhan, untuk memperbaiki dan men-service seluruh anggota badan manusia,yang terdiri dari roh, akal, hati, nafsu/emosi, dan jasad manusia.

Makna shalat taraweh

Jika kita memasuki bulan ramadhan, maka yang pertama kita lakukan adalah shalat taraweh. Shalat taraweh jika kita umpamakan dengan kenderaan adalah untuk mengisi air bateri agar batere tetap kuat dan dalam kondisi yang baik. Manusia mempunyai jiwa dan ruh. Jiwa dan ruh manusia adalah bagaikan sebuah batere. Jika batere perlu diisi ulang, sehingga kuat untuk menjalankan tugasnya sebagai bahan penggerak, demikian juga dengan jiwa dan ruh manusia. Pengisian ruh adalah dengan salat, itulah sebabnya rasulullah jika akan salat berkata kepada Bilal bin rabah, Yaa Bilaal, arihna bissalah…Wahai Bilal tenangkan jiwa kami dengan shalat. Berarti shalat adalah pengisian jiwa dan ruh agar tetap kuat. Untuk itu maka malam ramadhan pertama yang perlu diperrbaiki adalah ruh dan jiwa manusia dengan melakukan shalat taraweh baik itu delapan atau dua puluh rakaat. Sebaiknya kita tidak perlu bertengkar tentang bilangan rakaat, karena dalam ibadah shalat biasanya ada bilangan minimal danm maksimal. Jika dalam shalat duha minimal dua rakaat, maksimal delapan rakaat, dalam shalat witir minimal satu rakaat dan maksimal sebelas rakaat, tergantung kepada kemampuan dan keinginan kita untuk melaksanakannya, demikian juga dengan shalat taraweh, minimal delapan rakaat dan boleh juga duapuluh rakaat. Air bateripun demikian ada batas minimal dan batas maksimal dalam pengisiannya. Sepatutnya yang menjadi perhatian kita bukanlah bilangan, tetapi kualitas shalat taraweh yang dilakukan, apakah shalat tersebut sudah dapat menguatkan hubungan ruh dan jiwa kita kepada Allah taala. Oleh sebab itu lakukanlah shalat dengan penuh khusyu tanpa terburu-buru, sehingga shalat menjadi sebuah kenikmatan jiwa, kekuatan ruh bukan menjadi beban dan ajang pertengkaran.

Makna Tadarus Al-Quran

Setelah shalat taraweh sebagai pengisian bateri kehidupan, maka kita melakukan tadarus al Quran, sebab menjadi tradisi nabi melakukan tadarus al quran bersama malaikat jibril sepanjang bulan ramadhan. Tadarus al Quran adalah untuk memperbaiki hati dan otak manusia. Hati manusia setelah dipakai selama setahun, kadang-kadang berkarat, untuk itu diperlukan sebuah proses pembersihan karat hati terlebih dahulu. Dalam sebuah hadis rasulullah saw bersabda : ” Sesungguhnya hati manusia itu dapat berkarat bagaikan besi yang berkarat “. Sahabat bertanya : Ya rasulullah, jika demikian apakah caranya untuk membersihkan karat hati tersebut ? “. rasulullah saw menjawab : ” Karat hati itu hanya dapat dibersihkan dengan bacaan al Quran dan mengingat kematian “. ( hadis riwayat baihaqi ).
Sebagaimana dalam shalat sunat taraweh ada batas minimal, demikian juga dalam membaca Al Quran, maka untuk membersihkan hati diperlukan bacaan al quran walaupun dilakukan dengan membaca tanpa mengetahui makna. Tetapi lebih baik lagi jika membaca dengan getaran hati dan penghayatan akan makna yang terkandung di dalamnya, inilah maksud daripada kalimat ” tadarus”. Tadarus dari kalimat ” tadarasa – yayatadaru- tadarusan ” yang bermakna mempelajari sesuatu, berate tadarus al Quran adalah membaca, dan mempelajari ayat-ayat yang terkandung dalam al Quran. Jika dengan membaca saja sudah dapat membersihkan karatnya hati, maka dengan tadarus atau tadabur al quran kita dapat memasukkan informasi, pesan dari ayat-ayat al Quran ke dalam otak kanan kita, sebagaimana kita mempelajari suatu ilmu pengetahuan. Tujuan dengan tadarus al Quran adalah memasukkan kembali pedoman hidup, informasi al quran ke dalam memori otak kita, sehingga dengan tadarus berarti membuang informasi yang salah tentang kehidupan seperti cara berpikir kapitalis, sekular, dan lain sebagainya, menjadi cara berpikir al quran. Jika dalam berpikir secular kita melihat bahwa dunia ini adalah kesenangan, maka berpikir al quran kita akan melihat bahwa dunia ini adalah ujian, demikian seterusnya. JIka kita bandingkan dengan kenderaan , maka tadarus al quran adalah bagaikan proses memperbaiki dan mentune-up mesin kenderaan sehingga mesin dapat berjalan dengan lebih baik.


Makna Sahur

Setelah tadarus, maka proses begkal ramadhan adalah sahur. Sahur secara bahasa adalah berjaga diwaktu malam. Makan sahur adalah proses penjagaan diri daripada keadaan lapar pada esok hari. Manusia berjaga di waktu malam juga diharapkan untuk melakukan shalat tahajud, bermunajat kepada Allah, dan memohon ampun kepadaNya, sebab dalam sebuah hadis : ” Tuhan akan turun setiap malam ke langit pertama di sepertiga malam terakhir dan berfirman : Siapa yang berdoa kepadaKu maka Aku akan menjawabnya, Siapa yang meminta kepadaKu, Aku akan memberinya, dan siapa yang meminta ampun kepadaKu, Aku akan memberi ampunan kepadanya ” ( riwayat Bukhari ).Dengan tahajud kita munajat, melaporkan rencana kerja kita untuk esok hari dan meminta persetujuanNya, rahmatNya, pertolongan dan perlindunganNya. dengan Allah. Proses sahur adalah proses penjagaan diri, dan jika dibandingkan dengan kenderaan adalah memperbaiki kaca spion, lampu tangan, dan lain sebagainya.

Makna imsak

Setelah sahur , kita akan memasuki proses berpuasa dengan menahan diri daripada segala yang membatalkan puasa, dan menahan diri daripada keinginan dan nafsu. Inilah yang disebut dengan ” imsak “, yaitu menaahan diri daripada yang membatalkan dan sesuatu yang dapat menghilangkan pahala puasa. Imsak kelas ekonomi, adalah menahan diri daripada makan dan minum dan yang membatalkan puasa. Imsak kelas eksekutif adalah bukan sahaja menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menahan pandangan, penglihatan, perkatan, tangan dan kaki dari segala tindakan tercela. Imsak kelas super eksekutif adalah menahan diri dari makan dan minum, dari perbuatan terscela dan juga menahan fokus perhatian dari segala sesuatu yang dapat melupakan Tuhan, sehinnga fokus segala perbuatan dan kehidupan adalah zkrullah, ibadah kepada Allah. Proses imsak ( manahan diri ) atau istilah yang dikenal dengan nama puasa ini jika kita umpamakan dengan kederaan masuk bengkel adalah memperbaiki rem baik itu rem belakang atau rem depan, sehingga pengemudi dapat mengawal diri dalam menjalankan kenderaannya. Inilah yang disebutkan nabi dalam hadis ” al-Shaumu junnah”, artinya “Puasa itu adalah benteng kehidupan “.

Makna Iftar

Setelah itu kita memasuki waktu berbuka puasa ( iftar ). Dengan berbuka puasa kita memasukkan energi ke dalam badan sehingga badan dapat berjalan dengan baik, demikian juga berbuka dimisalkan dengan memperbaiki ” gas ‘, sehingga kenderaan dapat berjalan dengan baik. Seorang pakar kesehatan dari Amerika dalam buku ” The Miracle of Fasting ” berkata bahwa puasa tiga puluh hari dalam setahun itu dapat menghilangkan toksid yang terdapat di dalam tubuh manusia. Demikian juga dalam sebuah hadis disebutkan ” , berpuasalah kamu maka kamu akan sehat ” ( thabrani ) berati dengan puasa kita sedang memperbaiki kesehatan badan kita sehingga kita dapat berjalan dengan baik pada kehidupan mendatang.
Iftar juga bermakna kembali kepada fitrah yang suci, sehingga jika manusia menjalani proses ramadan dengan tetap menjaga kualitas taraweh, kualitas tadarus, kualitas sahur dan kualitas imsak, maka dia telah melakuakn sebuah proses penyucian diri ( iftar ) sehari demi sehari sampai satu bulan, sehingga setelah menjalani proses iftar selama sebulan, barulah proses iftar itu dapat menyucikan kehidupan secara totalitas, baik ruhnya, hati dan otaknya, emosi dan perbuatannya, sehingga pada akhir ramadhan kita akan menjadi manusia yang kembali kepada fitrah yang suci ( idul fitri ), sebagimana kenderaan dimasukkan ke dalam bengkel setelah proses beberapa hari maka kenderaan itu mempunyai kualiti lebih baik lagi seperti kenderaan yang baru. Selamat menjalani bengkel ramadhan. Fa’tabiru ya ulil albaab. ( Muhammad Arifin ismail ?).